Chapter 9 THE KING OF EVIL
Disclamer : Naruto © Masashi kishimoto
Story by : Yukka.k
Pair : Sasuke Uchiha and Hinata Hyuuga
Rating : T-M
Genre : romantic
Warning : banyak kesalahan dalam penulisan (mungkin), don’t copy paste.
..
Sudah seminggu sasuke pergi tanpa mengatakan apapun pada hinata dan selama itu pula hinata berubah menjadi dingin, ketika makan siang hinata lebih memilih untuk duduk melamun ditaman belakang sekolah, ataupun disaat bersama dengan teman-temannya dia lebih memilih menjawab singkat dan itu membuat sakura, ino dan tenten khwatir melihatnya.
“sasuke-kun” ucap hinata pelan, tatapannya kosong menatap jalanan yang berada didepannya menunggu ayahnya menjemputnya.
“kau seperti tidak ada semangat hidup nona” suara itu akhirnya membuat hinata mengalihkan tatapannya kearah pemuda yang entah sejak kapan berada disampingnya, hinata tidak tau siapa pemuda tersebut tapi dilihat dari seragam sekolahnya sepertinya dia berasal dari sekolah yang sama dengannya.
“kau siapa?” tanya hinata dengan nada datar.
“ah iya aku lupa mengenalkan diriku” ucap pemuda itu sambil tertawa kecil.
“aku uzumaki naruto, kita pernah bertemu sebelumnya kau pernah menabrakku saat di koridor sekolah beberapa minggu lalu” ucap naruto sambil tersenyum.
“aku hyuuga hinata dan maaf aku tidak ingat” jawab hinata.
“kau ini gadis yang dingin ya?, sepertinya akan susah mendapatkanmu” ucap naruto tiba-tiba, hinata membulatkan matanya ketika mendengar ucapan naruto tadi.
“kau tau hinata-chan, aku pindah kesekolahan ini hanya semata-mata untuk mendapatkanmu, tapi sepertinya kau akan susah didekati, jadi aku harus berusaha keras” bisik naruto tepat didepan hinata.
Hinata terus menatap naruto dengan pandangan tak percaya, entah kenapa disaat seperti inipun hinata masih saja memikirkan sasuke.
Cup..
“baiklah itu sebagai tanda perkenalan dariku hinata-chan, sampai bertemu besok disekolahan” ucap naruto sambil berjalan pergi meninggalkan hinata yang mematung sambil memegangi pipinya kanannya yang tadi dicium oleh pemuda bernama naruto itu.
“kelakuannya seperti sasuke-kun saat pertama kali bertemu” ucap hinata dengan tatapan sendu.
Tak beberapa lama kemudian hinata melihat mobil ayahnya yang mulai mendekat kearahnya.
..
“kakashi-san, dimana sasuke?” ucap sai sambil tersenyum palsu pada kakashi yang sedang berada diruang tamu kastil sasuke.
“sasuke-sama sedang berada didalam kamarnya sai-sama” jawab kakashi singkat sambil kembali membaca bukunya.
“baiklah aku harus menemui dia dulu, sampai nanti kakashi-san “ ucap sai sambil berjalan menuju kekamar sasuke yang berada dilantai tiga kastil tersebut.
“harusnya sasuke membuat sebuah lift seperti dibumi” gerutu sai sambil terus menaiki anak tangga.
Setelah berada didepan kamar sasuke, sai langsung masuk tanpa terlebih dahulu mengetuk pintu terlebih dahulu.
“sepertinya ketsu jo kyuuketsuki kita sudah menjadi sebuah boneka hidup” ucap sai sambil berjalan kearah tempat tidur sasuke, lalu duduk disana.
“tidak meminum darah sejak kembali kemari, terus memandang keluar jendela dengan tatapan kosong, lalu tidak segan-segan menghabisi vampir dengan ganas hanya karena membuat kesalahan” ucap sai sambil memperhatikan ponsel sasuke, yang sengaja dibawa sasuke kedimensi tersebut.
“aku hanya ingin meminum darah hinata saja sai” ucap sasuke dingin.
“lalu kenapa kau tidak membawa hinata kesini saja hah, lagi pula umurnya sudah menginjak enam belas tahun, sesuai dengan perjanjian dia memang sudah pantas menjadi istrimu kan” ucap sai kesal.
“dia belum mengatakan dia mencintaiku sai” ucap sasuke sedih.
“lalu jika belum kenapa hah, dia sudah menjadi milikmu, cinta ataupun tidak dia akan tetap menjadi milikmu sasuke” ucap sai lagi.
“aku tidak ingin memaksakan hatinya” jawab sasuke.
“cih.. kau mulai berubah menjadi seperti manusia setelah kembali dari bumi, kau ini adalah ketsu jo kyuuketsuki dan ketsu jo kyuuketsuki hanya memiliki sikap egois tidak pantas berkata seperti itu” ucap sai lagi.
“hn” ucap sasuke kehilangan kata-kata, memang benar ucap sai, dia ini adalah seorang dewa nernafsu vampir seharusnya dia memang tidak harus mementingkan apapun selain dirinya sendiri seperti dulu, tetapi setelah bertemu dengan hinata, semuanya berubah dia tidak ingin gadisnya merasa tidak nyaman berada didekatnya dan memilih meninggalkannya.
“sudahlah, aku pergi dulu okaa-chan pasti sudah mencariku sejak tadi” ucap sai sambil berjalan meninggalkan sasuke sendirian.
“hah” sasuke menghela nafas lalu berjalan kearah ponselnya yang masih menyala, lalu menyeringai ketika melihat sebuah poto didalam ponsel tersebut.
“dan akan aneh bukan sai, jika anak seorang dewa hujan dan dewi petir ternyata menyukai seorang manusia” ucap sasuke, sambil mengecilkan kembali poto yang tadi diperbesar pada ino.
Ya, tadi itu adalah poto hinata dengan ketiga temannya yang sengaja sasuke minta atau lebih tepatnya sasuke curi dari ponsel hinata.
“hime, bagaimana keadaanmu sekarang?, apa kau merindukanku?” ucap sasuke sambil melihat layar utama ponselnya yang terdapat poto hinata yang sedang tersenyum menatap langit.
..
Seperti beberapa pagi belakangan ini, hinata selalu saja membuat dua kotak bekal makan siang, biasanya satu kotak lagi untuk sasuke, akan tetapi sekarang kotak itu akan dibawa oleh ayahnya karena sudah terlanjur dibuat.
“hinata, makanlah yang banyak belakangan ini kau terlihat bertambah kurus” ucap hiashi khwatir menatap putrinya yang hanya memakan tomat dan beberapa suap nasi.
“tidak apa otou-sama, aku sedang diet” jawab hinata, sambil tersenyum yang sengaja ia paksakan.
Hiashi tidak mengatakan apapun lagi setelahnya, hanya menatap hinata dengan sedih.
“sasuke-sama, sekarang dia sudah benar-benar menjadi milik anda, tetapi anda sama sekali tidak mengetahuinya” ucap hiashi dalam hatinya.
..
“hinata-chan, kau baik-baik saja?” tanya sakura khwatir karena melihat wajah hinata yang sangat pucat pagi itu.
Bukan hanya sakura, tenten dan inopun sama halnya, mereka tidak pernah melihat wajah hinata sepucat ini.
“ne hinata-chan kau mau kami antar ke ruang kesehatan?” tanya ino.
“tidak apa-apa, sakura-chan, ino-chan, aku baik-baik saja” jawab hinata sambil tersenyum lemah, berusaha meyakinkan ketiga temannya itu.
“baiklah, tetapi jika kau merasa sudah tidak kuat lagi, segera beritau kami ya” ucap tenten tegas, yang dibalas anggukan oleh hinata.
..
Ditengah-tengah pelajaran entah kenapa hinata mulai merasa semakin pusing.
“ano.. sen..sensei sa..saya merasa ku..kurang enak ba..dan” ucap hinata terbeta-beta karena merasakan kepalanya yang semakin pusing.
“baiklah, haruno-san tolong kau antarkan hyuuga-san keruang kesehatan” ucap takumi-sensei.
Dengan segera sakura berdiri dan membantu hinata untuk berjalan menuju ruang kesehatan.
“kau ini sangat keras kepala hinata-chan, kan sudah aku peringatkan jangan terlalu memaksakan diri seperti ini” ucap sakura kesal karena menatap wajah hinata yang semakin pucat.
“gomen ne sakura-chan, aku hanya takut tertinggal pelajaran” jawab hinata lemah.
“baka, jika soal pelajaran kau dapat menyalin dari buku catatanku, lagi pula aku, ino dan tenten pasti akan membantu menjelaskan jika ada yang tidak kau mengerti” ucap sakura lagi.
“ha’i gomen ne” ucap hinata lagi , hinata sangat bersyukur mempunyai sahabat yang baik dan juga perhatian seperti sakura, ino dan juga tenten.
..
“sasuke-sama, boleh saya masuk?” tanya kakashi diluar kamar sasuke.
“hn.. masuklah kakashi” jawab sasuke dingin.
Setelah mendapatkan izin dari sasuke, kakashi segera membuka pintu kamar sasuke.
“ada apa?” tanya sasuke, setelah kakashi memasuki kamarnya.
“ada seseorang yang ingin berbicara dengan anda” ucap kakashi.
“berbicara denganku” ucap sasuke sambil menatap kembali kearah jendela.
..
“kau sangat cantik hime” ucap naruto ketika melihat hinata yang sedang terlelap diatas kasur ruang kesehatan.
“tapi sayangnya kecantikanmu ini, harus ditutupi oleh kegelapan” ucap naruto lagi sambil membelai lembut wajah hinata.
“tapi kau tidak perlu khwatir karena sebentar lagi, kegelapan itu akan hilang digantikan oleh cahaya, karena itu kau tidak boleh menolakku walaupun sedikitpun” ucap naruto sambil mendekatkan wajahnya kearah hinata, untuk mencium wajah hinata.
“sedang apa kau?” naruto membatalkan niatnya setelah mendengar suara tersebut, dengan perlahan naruto menarik kembali wajahnya lalu menatap tajam kearah orang yang telah menggagalkan ciumannya.
“siapa kau?” tanya naruto dingin.
“harusnya aku yang bertanya seperti itu, siapa kau dan apa yang akan kau lakukan pada hinata” ucap seseorangan tersebut tak kalah dingin.
“siapa aku tidaklah penting” ucap naruto kesal.
“ini penting bagiku, karena berkaitan dengan hinata”
..
“ternyata sudah sore” ucap hinata pelan, sambil menatap langit yang sudah menunjukan warna kekuningan.
Hinata mengalihkan tatapannya kearah tasnya yang berada dikursi disampingnya, disana terdapat tasnya dan juga sebuah kertas berwarna putih, dengan segera hinata mengambil kertas tersebut lalu membaca kata-kata yang terdapat dikertas tersebut.
=================
Hinata-chan gomen ne
Aku, ino dan tenten pulang terlebih dahulu.
Okaa-chanku tiba-tiba menelepon menyuruhku pulang cepat.
Ino juga disuruh jaga toko bunganya.
Sedangkan tenten ada kegiatan judo.
Semoga lekas sembuh
Sakura..
================
Hinata hanya tersenyum, sebelum berdiri lalu mengambil tasnya dan berjalan meninggalkan ruang kesehatan.
..
“hinata” hinata mengangkat wajahnya dan melihat ayahnya yang sedang berjalan kearahnya, dengan wajah khwatir.
“kau baik-baik saja, tadi tou-san dapat emil dari sakura katanya kau sakit” ucap hiashi.
“iya otou-sama, tapi sekarang aku sudah merasa lebih baik” jawab hinata.
Mereka berdua berjalan menuju mobil hiashi yang terpakir tak jauh dari situ.
..
Hinata baru saja sampai dirumahnya, akan tetapi baru saja ia akan berjalan menuju kamarnya, ayahnya sudah memanggilnya terlebih dahulu sehingga dia kembali menghadap kearah ayahnya.
“kau merindukan sasuke-samakan?” tanya hiashi pada hinata, hinata mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan ayahnya tersebut.
“ingin melihat dengannya?, ingin berbicara dengannya tidak?” tanya hiashi lagi.
“walaupun ingin, tetapi tetap tidak bisa otou-sama, dia berada sangat jauh dariku saat ini, dia mungkin saja sudah melupakanku saat ini” ucap hinata sedih.
“ikuti tou-san” ucap hiashi sambil berjalan diikuti hinata.
..
Mereka berada didalam kamar itu, kamar yang dulu menjadi kamar yang sangat terlarang untuk dimasuki oleh siapapun.
“kenapa tou-san membawaku kesini?” tanya hinata bingung.
Hiashi tidak menjawab pertanyaan hinata, dia berjalan mendekati sebuah cermin besar yang cantik itu.
“ketika dunia berbeda disatu ikatan sakral yang terlarang, setetes darah akan menjelma menjadi benang takdir, kami sudah menyiapkan jiwa kami ketika sang kegelapan akan mengambil hak yang sudah dijanjikan” ucap hiashi didepan cermin tersebut, setelah itu hiashi berjalan pergi.
“otou-san akan pergi dulu, kau bisa berbicara banyak hal dengan sasuke-sama” ucap hiashi sambil menutup pintu ruangan tersebut.
Hinata terpaku ditempatnya, menatap kearah cermin yang kini menampilkan wajah sasuke yang sedang tersenyum padanya.
“hime kemarilah, aku ingin melihatmu lebih dekat lagi” ucap sasuke, hinata menurut dan mulai melangkahkan kakinya mendekati cermin tersebut.
“sasuke-kun” ucap hinata sambil meneteskan air mata yang sudah lama ia bendung.
“hei, jangan menangis begitu, aku tidak suka melihatnya, kau ini seperti mencintaiku saja sampai menangis begitu hanya karna sudah lama tidak melihatku” ucap sasuke pada hinata sambil tersenyum masam.
“sasuke baka, aku mencintaimu, sangat, aku sangat mencintaimu” jerit hinata sambil jatuh terduduk dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.
Sasuke melebarkan matanya karena kaget mendengar ucapan hinata, matanya tiba-tiba berubah menjadi semerah darah dan mulai mengeluarkan darah.
“hi..hinata, kau menerimaku” ucap sasuke sambil menundukan wajahnya, menyembunyikan senyuman mengerikan yang terukir wajahnya, tangannya terkepal kuat, darah yang mengalir dimata sasuke semakin banyak, dan gigi taringnya mulai memanjang.
“ha..ha...ha..” tiba-tiba sasuke tertawa kencang.
TBC...
(sumber http://yukkakurosaki.blogspot.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar