Chapter 10 THE KING OF EVIL
Disclamer : Naruto © Masashi kishimoto
Story by : Yukka.k
Pair : Sasuke Uchiha and Hinata Hyuuga
Rating : T-M
Genre : romantic
Warning : banyak kesalahan dalam penulisan (mungkin), don’t copy paste.
Hinata yang kaget mendengar suara tawa sasuke tersebut, langsung mengangkat wajahnya untuk menatap sasuke.
“sa..sasuke-kun, ka..kau kenapa?” tanya hinata kaget melihat sasuke.
Sasuke yang kini berada didepannya sangat menyeramkan, taringnya memanjang, matanya berubah merah dan jangan lupakan darah yang mengalir bagaikan airmata itu.
“kenapa?” ucap sasuke datar.
“aku baik-baik saja hime, kau bisa lihat sendiri” lanjut sasuke kencang, tatapannya bertambah tajam.
“ta..tapi ka..kau, da..darah, ma..matamu” ucap hinata terbeta-beta.
“ah tenanglah hime, ini hanya sebagian dari kebahagian yang ku dapat darimu” ucap sasuke lagi.
“nah hime, kau mencintaiku bukan?” tanya sasuke tiba-tiba.
“i..iya” jawab hinata gemetar, jujur saja hinata sangat takut melihat sosok sasuke yang seperti ini, benar-benar berbeda, entah kenapa hinata merasakan aura yang membuatnya merasa sedang dalam bahaya.
“kalau begitu, kau ingin selalu bersamaku kan?” tanya sasuke lagi.
“i..iya” jawab hinata semakin takut, dan mulai berdiri.
“jika begitu, bagaimana jika kau menjadi sepertiku” ucap sasuke dengan suara berat.
“a..apa..” belum sempat hinata tersadar akan kekagetannya, tiba-tiba tubuh sasuke mulai keluar dari cermin didepannya, lalu melangkah kearahnya.
“kenapa hime, kau takut kepadaku hmmm?” tanya sasuke sambil terus melangkah mendekati hinata dan hinata yang memundurkan kakinya, untuk membuat jarak diantara dia dan sasuke.
“ak..aku..” ucapan hinata kembali berhenti karena merasakan kakinya yang menyentuh dinding.
“kau tau hime” ucap sasuke sambil meletakan kedua tangannya disamping tubuh hinata, untuk menjaga agar hinata tidak dapat lari darinya.
“ta..tau a..apa?” tanya hinata semakin ketakutan.
“ritual untuk membuatmu menjadi milikku sepenuhnya, adalah dengan..” sasuke sengaja menggantungkan ucapannya, lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah hinata.
“mencampurkan darah yang ada didalam tubuh kita berdua” lanjut sasuke sambil tersenyum mengerikan.
“ja..jangan..” ucap hinata sambil berusaha kabur dari sasuke.
Hinata akhirnya dapat keluar dari kurungan sasuke dan segera berlari meninggalkan ruangan tersebut, sasuke yang melihat hinata hanya tertawa.
“kau ternyata ingin kita bermain terlebih dahulu hime” ucap sasuke, lalu ikut berlari mengejar hinata.
Hinata berlari kearah kamarnya, sesekali dia menatap kebelakang memastikan sasuke berada cukup jauh darinya.
“kemarilah hime” ucap sasuke sambil berusaha menahan hinata, yang akan menutup pintu kamarnya.
“tidak sasuke-kun, kau kenapa, ku mohon sadarlah” ucap hinata sambil terus berusaha menutup pintu kamarnya.
“aku sangat sadar hime” jawab sasuke sambil mendorong kuat pintu tersebut, hinata langsung berlari menjauhi sasuke yang berhasil membuka pintu tersebut.
“sasuke-kun aku mohon” ucap hinata sambil kembali menangis.
Sasuke sama sekali tidak mendengarkan ucapan hinata, dengan cepat sasuke segera mendorong tubuh hinata, hingga hinata sekarang berbaring diatas kasurnya, kedua tangannya ditahan oleh sasuke.
“aku janji ini tidak akan lama hime” ucap sasuke sebelum mencium bibir hinata dengan lembut, mengantarkan rasa tenang pada hinata.
Sasuke melepaskan ciumannya, lalu menatap hinata yang kini sudah mulai tenang, dengan perlahan sasuke melepaskan genggamannya pada tangan kiri hinata, lalu mengarahkan tangannya pada samping leher sebelah kanannya, dengan perlahan kuku sasuke yang entah sejak tadi memanjang dan tajam mulai menggores lehernya sendiri dengan gerakan memanjang kebawah.
Luka dileher sasuke itu mulai mengeluarkan banyak darah dan sebagian mengenai wajah hinata yang berada dibawah sasuke.
HINATA POV
Harum.. itulah yang aku cium ketika darah sasuke mengenai pipiku, kenapa darahnya begitu harus? Dan juga kenapa aku tiba-tiba merasa haus seperti ini.
“hime minumlah, bukankah kau haus” ucap sasuke-kun lembut dan mulai mendekatkan lehernya kearah wajahku.
“sasuke-kun, a..aku” ucapku entah kenapa, rasa haus ini semakin menjadi-jadi melihat leher sasuke-kun yang juga semakin mendekat.
“ayo sayang.. buatlah aku menjadi milikmu seutuhnya” ucapan terakhir sasuke-kun itu seakan menghilangkan semua keraguanku, dengan segera aku menghisap lehernya yang mengeluarkan darah, meminum semua darah itu, bahkan tanganku kananku yang baru saja dia lepaskan, segera memegang kepalanya agar tidak menjauh.
“hmm” aku merasakan sakit ditangan kiriku.
HINATA POV OFF
Sasuke dan hinata saling menghisap darah dengan rakus, saling berusaha untuk mengurangi rasa haus akan darah pasangannya.
..
“hime maaf” ucap sasuke sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh polos hinata.
“tidak apa-apa sasuke-kun, walaupun awalnya aku memang sangat takut, tapi sekarang sudah tidak masalah” jawab hinata sambil menyembunyikn wajahnya yang memerah didada sasuke.
“tapi aku tidak menyangka kau akan seganas tadi, setelah bertukar darah denganku, kau dengan berani memulai percintaan kita” ucap sasuke sambil terkekeh kecil mengingat apa yang dilakukan oleh hinata tadi padanya.
“sa..sasuke-kun” cicit hinata malu.
“hei kemana himeku yang liar tadi?” tanya sasuke.
“sasuke-kun” ucap hinata kencang sambil menatap tajam sasuke lalu mencubit kecil perut sasuke.
Sasuke bukannya merasa sakit, malah tertawa lepas sambil memeluk tubuh hinata.
“sepertinya harus segera dicuci” ucap hinata sambil melihat noda darah yang sudah mengering dikasurnya.
“hmm.. sepertinya begitu” jawab sasuke singkat.
“mau bantu aku mencucinya?” tanya hinata sambil menatap lembut sasuke.
“semua keinginanmu pasti akan aku penuhi hime” jawab sasuke sambil mengecup pelan dahi hinata.
..
“eh.. tidak, kau harus mencuci terlebih dahulu kakimu sasuke-kun” ucap hinata pada sasuke, ketika sasuke akan memasuki bak dimana sekarang hinata mencuci seprai dan selimutnya.
“tapi aku sedikit heran mengapa kau mencuci selimut dengan cara menginjaknya seperti ini, bukankah akan lebih baik jika menyewa jasa orang lain, setidaknya tidak akan membuat kakimu lecet” ucap sasuke kesal.
“akan lebih menyenangkan jika mencucinya sendiri sasuke-kun” ucap hinata lembut.
“hn” jawab sasuke, sambil mulai bergabung bersama hinata yang sedang menginjak-injak serpai tersebut.
Sasuke dan hinata menikmati acara mencuci mereka, sambil sesekali tertawa ketika dengan tidak sengaja hinata meginjak kaki sasuke.
..
“ini minumlah” ucap hinata sambil memberikan sasuke segelas jus jeruk.
“hn” jawab sasuke sambil menerima jus tersebut lalu segera meminumnya.
“ne sasuke-kun, kenapa kau pergi meninggalkanku?” tanya hinata pada sasuke.
“aku harus mengurus para vampir hime” jawab sasuke sambil memeluk tubuh hinata, mereka sedang berada di taman keluarga hyuuga, setelah selesai menjemur mereka memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon besar didekat jemuran.
“jadi begitu” ucap hinata sedih.
“kau tidak perlu sedih seperti itu hime, setelah lulus nanti aku akan membawamu kesana” ucap sasuke sambil mengecup pipi hinata.
“tapi sasuke-kun, apakah kau akan kembali kedimensi itu lagi?, lalu bagaimana dengan sekolahmu disini?” tanya hinata bertubi-tubi.
“hmm.. jika soal itu, aku memang harus mengurus keadaan para vampir disana karena mereka bisa saja membuat masalah tiba-tiba, untuk sekolah. Sepertinya aku akan berhenti” jawab sasuke pelan, sebenarnya dia sedikit ragu untuk keluar sekolah, karena mungkin saja dia sudah datang ke bumi dan akan berusaha merebut hinata darinya.
“untuk sekolah mungkin memang tidak bisa, tapi mungkin jika masalah kencan aku akan bisa” ucap sasuke dengan nada jahil.
“eh kencan” ucap hinata kaget dengan wajah yang mulai memerah.
“jika dipikir-pikir aku dan sasuke-kun memang belum pernh berkencan selama ini, kira-kira bagaimana ya jika kami kencan berdua” pikir hinata dengan wajah yang semakin memerah.
“mungkin aku harus sedikit berdandan, menggunakan pakaian yang indah, dan high heels agar tidak terlihat terlalu pendek darinya” pikir hinata lagi.
Sasuke terus memperhatikan hinata yang kini tiba-tiba melamun setelah mendengar kata kencan.
“hei hime, kau tidak perlu merubah dirimu seperti apa yang kau pikirkan, aku menyukaimu apa adanya” ucap sasuke tiba-tiba dan langsung membuat hinata kaget, karena sasuke dapat membaca pikirannya.
“sasuke-kun, bagaimana kau bisa membaca pikiranku” ucap hinata kaget sambil menatap sasuke dengan matanya yang bulat.
“setelah kau menerimaku, tentu saja tubuhmu ini juga otomatis menjadi milikku, aku bisa mengetahui semua yang ada dipikiranmu” jawab sasuke kalem.
“ehhhh!!.. i..itu be..berarti kau bisa mengetahui yang sedang aku pikirkan” pakik hinata tidak percaya dan dibalas oleh anggukan dari sasuke.
“menyebalkan, itu tidak baik sasuke-kun, membaca pikiran orang lain itu tidak baik” ucap hinata sambil mencubit pipi sasuke dengan kencang.
“baaaiklakh himme” ucap sasuke tidak jelas karena kedua pipinya masih saja ditarik oleh hinata.
..
“naruto-sama, sebaiknya anda membatalkan rencana anda, hinata-sama sudah sepenuhnya menjadi uchiha sasuke” ucap jiraya pada naruto.
“tidak!!.. aku tidak akan pernah menyerah begitu saja, kau pikir aku mau kalah dari iblis uchiha itu, tidak. Tidak akan pernah” jawab naruto marah.
“tapi naruto-sa..”
“sudah, kau tidak perlu berbicara lagi, aku tidak butuh omong kosongmu itu” sela naruto cepat.
“lagi pula aku sudah memiliki rencana untuk mendapatkan hinata” ucap naruto pelan sambil tersenyum dan menatap langit.
“ya, walaupun harus ku akui rencana ini sangat tidak pantas untuk dilakukan, tetapi tidak ada salahnya jika aku mencobanya” lanjut naruto sambil tertawa kencang, jiraya yang melihat tuannya seperti itu hanya dapat terdiam dan berdoa semoga saja naruto tidak menggunakan cara yang salah dan malah harus mendapatkan hukuman dari sang ayah.
“kami-sama, tolonglah sadarkan naruto-sama, agar dia tidak mengambil hal yang bukan miliknya” doa jiraya.
..
TBC...
(sumber http://yukkakurosaki.blogspot.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar