ANJURAN BERTOLERANSI
Di susun oleh:
Rasum
Saefudin
Irma
Nurfadillah
XII,
AKUNTANSI 2
Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, toleransi berasal dari kata “toleran” (Inggris: tolerance; Arab:
tasamuh) yang berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang
masih diperbolehkan. Secara etimologi, toleransi adalah kesabaran, ketahanan
emosional, dan kelapangan dada. Sedangkan menurut istilah (terminology),
toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dsb) yang
berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya.Jadi, toleransi beragama
adalah ialah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu dan tidak
melecehkan agama atau system keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain.
Penggunaan Kata “Toleransi dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an tidak pernah
menyebut-nyebut kata tasamuh/toleransi secara tersurat hingga kita tidak akan
pernah menemukan kata tersebut termaktub di dalamnya. Namun, secara eksplisit
al-Qur’an menjelaskan konsep toleransi dengan segala batasan-batasannya secara
jelas dan gambling. Oleh karena itu, ayat-ayat yang menjelaskan tentang konsep
toleransi dapat dijadikan rujukan dalam implementasi toleransi dalam kehidupan.
Kajian Al Qur’an Tentang Anjuran Bertoleransi
Al Quran adalah pedoman bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pedoman tentang tata cara
bertoleransi antarpemeluk agama yang sama dan yang berbeda. Sebagai mana yang
tertuang dalam ayat-ayat suci berikut ini.
Al Quran Surat Al Kafirun Ayat 1-6:1. Katakanlah: “hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak menyembah apa yang kau sembah,
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah,
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.”
Al’Quran Surat Yunus Ayat40-41: 40.“Dan di antara
mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Quran), dan di antaranya ada
pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.”
41. “Dan jika mereka tetap mendustakan Muhammad maka katakanlah,’Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
41. “Dan jika mereka tetap mendustakan Muhammad maka katakanlah,’Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Al’Quran Surat Al-Kahfi Ayat 29: Dan katakanlah:
“Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”.
Sesungguhnya kami telah sediakan tempat orang-orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan mereka meminta minum, niscaya mereka diberi
minum seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang
paling buruk dan tempa tistirahat yang paling jelek.”QS. Al-Kahfi: 29)
Tidak meniru-niru perbuatan
mereka(orang-orang kafir), seperti meniru merayakan hari-hari besar agama
mereka, melakukan upacara-upacara seperti mereka, berpakaian seperti mereka dan
sebagainya. Sabda RasulullahSAW: “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia
termasuk mereka”.
(HR. Mutafaq ‘Alaihi)
(HR. Mutafaq ‘Alaihi)
Konsep Toleransi dalam Islam
Dari kajian bahasa di atas,
toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan,
baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adapt-istiadat, budaya,
bahasa, serta agama. Ini semua merupakan fitrah dan sunnatullah yang sudah
menjadi ketetapan Tuhan. Landasan dasar pemikiran ini adalah firman Allah dalam
QS. Al-Hujurat ayat 13:
Seluruh manusia tidak akan bisa
menolak sunnatullah ini. Dengan demikian, bagi manusia, sudah selayaknya untuk
mengikuti petunjuk Tuhan dalam menghadapi perbedaan-perbedaan itu. Toleransi
antar umat beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu risalah penting
yang ada dalam system teologi Islam. Karena Tuhan senantiasa mengingatkan kita
akan keragaman manusia, baik dilihat dari sisi agama, suku, warna kulit,
adapt-istiadat, dsb.
Konsep toleransi yang ditawarkan
Islam sangatlah rasional dan praktis serta tidak berbelit-belit. Namun, dalam
hubungannya dengan keyakinan (akidah) dan ibadah, umat Islamtidak mengenal kata
kompromi. Ini berarti keyakinan umat Islam kepada Allah tidak sama dengan
keyakinan para penganut agama lain terhadap tuhan-tuhan mereka. Demikian juga
dengan tata cara ibadahnya. Bahkan Islam melarang penganutnya mencela
tuhan-tuhan dalam agama manapun. Maka kata tasamuh atau toleransi dalam
Islam bukanlah “barang baru”, tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan sejak
agama Islam itu lahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar